Tudung adalah sesuatu yang digunakan untuk menutupi atau melingkupi.
Seperti halnya tudung saji yang digunakan untuk menutupi makanan atau
masakan agar terhindar dari templokan lalat atau kotoran yang lain.
Karena makanan yang lezat tidak akan terlewatkan oleh lirikan
lalat-lalat nakal. Maka makanan tersebut harus ditutupi dengan rapat dan
sebaik-baiknya agar tetap dapat dimakan dalam keadaan baik hingga tiba
waktunya
Tidak hanya makanan, muslimahpun wajib menggunakan tudung untuk
melindungi dirinya. Lelaki mana yang tidak tergoda dengan perempuan
berparas cantik? Apalagi jika si perempuan mempertontonkan lekuk
tubuhnya yang bagus secara gratis, lelaki mana yang mau melewatkan
tontonan yang dapat mencuci mata tersebut? Tapi dengan menggunakan
tudung, insyaallah muslimah akan terhindar dari lirikan mata para lelaki
mata keranjang. Jika seorang muslimah mampu menjaga auratnya maka para
lelaki juga akan menjaga kehormatan.
Remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Sering
disebut juga remaja adalah proses pencarian jati diri. Yang dimana pada
masa itu para remaja ini cenderung mengikuti tren dan mode yang lagi
ngehits kala itu. Terkadang dalam mengikuti tren, para remaja ini kurang
memfilter baik dan buruknya. Seperti yang dapat kita amati sekarang,
maraknya gaya rambut yang dipasang pada model-model yang cantik
seringkali membuat sebagian para muslimah galau untuk memakai hijab.
Padahal jangan salah! Sebenarnya yang cantik itu hanya modelnya yang
memang cantik bukan karena gaya rambut. Bergaul boleh lah ya, harus
malah agar tidak kuper. Tapi sebagai remaja yang berada dimasa-masa
labil harus banyak-banyak mencari pengetahuan tentang dunia luar yang
luar biasa ini. Jika biasanya melihat gaya rambut yang lagi ngetren,
coba lirik gaya hijab yang tak kalah marak saat ini. Tudung muslimah
atau yang biasa disebut hijab ini juga memiliki model yang tidak kalah
keren dengan gaya rambut masa kini. Seringkali kita jumpai berbagai
model hijab, dengan itu para muslimah akan tetap tampil gaya dan modis
dengan mengenakan hijab. “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu
dustakan?”
Hijab adalah benteng syar’i untuk menjaga kehormatan muslimah dan
menjauhkan mereka dari hal-hal yang akan menimbulkan fitnah. Dengan
menggunakan hijab, akan membersihkan hati para pemakainya dan juga
mengurangi zina mata bagi kaum lelaki. Seorang muslimah akan tampak
cantik dengan sifat malunya, maka dengan mengenakan hijab seorang
muslimah telah mampu mempertahankan sifat malunya tersebut.
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu
dan isteri- isteri orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya.
Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu
mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha
penyayang.” (QS. Al Ahzab: 59). Dengan ayat tersebut telah kita ketahui
bahwa hijab benar-benar untuk menjaga kehormatan para muslimah dari
gangguan setan dan para lelaki berhidung belang. Tidak seperti tindakan
lain yang bagi remaja bisa menentukan jalan hidupnya sendiri dalam
pencarian jati diri. Dalam soal hijab para muslimah diwajibkan untuk
memakainya sebagai tudung untuk menutupi dan melindungi dirinya. Tidak
ada alasan apapun untuk tidak mengenakannya. Mengenakan hijab tidak ada
ruginya sama sekali. Malah jika seorang muslimah harus berpergian
sendiri dengan mengenakan hijab, maka ia tidak akan khawatir di goda
oleh para lelaki karena ia telah menjaga kehormatan dirinya sendiri
sebagai perempuan, dengan itu para lelaki hidug belang akan sungkan
untuk meggoda muslimah tersebut. Lain halnya dengan wanita pengumbar
aurat. Dengan mudahnya para lelaki mata keranjang menjamah setiap
lekukan tubuhnya dengan pandangan mata mereka. Tak jarang para lelaki
tersebut melontarkan kalimat-kalimat yang dapat menjatuhkan harga diri
wanita tersebut. Tapi tidak bisa disalahkan, siapa yang menyuruh
menggratisi para lelaki melihat lekuk tubuhnya? Naudzubillah. Jangan
sampai kita para muslimah diturunkan harga diri kita oleh para lelaki
yang berlumur nafsu tinggi. Harga diri lebih mahal harganya daripada
hijab dan pakaian yang sopan. Bahkan harga diri tidak dapat dibayar
dengan apapun. Dengan itu mari kita tudungi seluruh lekuk tubuh ini
untuk menghormati diri sendiri dan agar tetap terjaga hingga kelak. Jika
kemarin tidak sempat berhijab, berjanjilah mulai detik ini untuk
mengenakan hijab, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Meskipun nasi telah menjadi bubur, percayalah masih ada kerupuk dan
suwiran ayam untuk membuatnya lezat kembali. Semoga kita tetap selalu
berada di lindunganNya. Amin.