Semua berawal dari Desember 2015, mencoba-coba
menndaftar salah satu event kampus yang kece. Malang Film Festival 2016
(MAFIFest2016) satu-satunya festival film di Indonesia yang diorganisir oleh
mahasiswa membuka open reqruitment, padahal sebelumnya gatau apa itu MAFIFest
coba-coba aja daftar kalo ketrima ya lumayan buat nambah pengalaman. Al hasil
tiba-tiba ketrima di divisi Frontdesk. Masih gatau juga apa itu frontdesk di
bayangan cuma “oh jaga absen di depan pintu masuk”. Rapat semakin gencar karena
ini ternyata event nasional yang bakal melibatkan film maker dari seluruh
Indonesia. Seminggu sekali diadakan festival meeting yaitu rapat besar seluruh
anggota panitia. Dalam seminggu itu juga harus diadakan rapat perdivisi, yaah
pada intinya rapat dua kali
dalam seminggu. Yang biasanya mager di kos gatau kenapa ini jadi semangat buat selalu datang rapat. Minggu demi minggu bergulir dengan cepat, rapat ini juga menyita waktu libur semesterku, hmm. Sampai berminggu-minggu rapat divisi frontdesk belum mendapat tugas apa-apa jadi pikiran masih kosong apa tugas di hari H besok. Melihat divisi lain pada sibuk seperti L.O. Komunitas, L.O. Juri, Sponsorship, PR dan yang lainnya, membuat semakin bingung apa tugasku. Minggu-minggu mendekati MAFIFest2016 divisi frontdesk lebih sering disebut-sebut oleh orang atas (Direktur, Programmer, Manager). Seorang frontdesk dituntut harus selalu ramah, harus hafal secara detail apa itu MAFI. Mulai dari itu aku baru mulai mempelajari secara dalam apa itu MAFI.
dalam seminggu. Yang biasanya mager di kos gatau kenapa ini jadi semangat buat selalu datang rapat. Minggu demi minggu bergulir dengan cepat, rapat ini juga menyita waktu libur semesterku, hmm. Sampai berminggu-minggu rapat divisi frontdesk belum mendapat tugas apa-apa jadi pikiran masih kosong apa tugas di hari H besok. Melihat divisi lain pada sibuk seperti L.O. Komunitas, L.O. Juri, Sponsorship, PR dan yang lainnya, membuat semakin bingung apa tugasku. Minggu-minggu mendekati MAFIFest2016 divisi frontdesk lebih sering disebut-sebut oleh orang atas (Direktur, Programmer, Manager). Seorang frontdesk dituntut harus selalu ramah, harus hafal secara detail apa itu MAFI. Mulai dari itu aku baru mulai mempelajari secara dalam apa itu MAFI.
MAFIFest2016 kali ini memasuki tahun ke 12,
mengangkat tema acara “LINGKAR”. Lingkar melambangkan kesempurnaan, tidak
mempunyai titik akhir, tidak mempunyai garis pemisah dan selalu berhubungan.
Layaknya sebuah lingkar-an, perfilman yang terdiri dari produksi dan apresiasi
selalu membutuhkan satu sama lain, ketika satu bagian harus terambil maka tidak
akan ada lagi sebuah proses yang saling berhubungan. Perfilman akan bisa terus
berkembang jika produksi dan apresiasi terus berputar. Lingkar adalah simbol
komunitas. Penggerak keberlangsungan film pendek di suatu daerah salah satunya
terletak pada komunitas. Malang Film Festival berniat tidak hanya sekedar
festival tetapi juga sebagai ajang filmmaker dan komunitas film seluruh
Indonesia dapat berkumpul untuk menjalin tali silaturahmi serta saling berbagi
pengalaman dan pengetahuan. Sehingga berharap besar kepada para pelajar –
pelajar Indonesia sebagai regenerasi keilmuan Indonesia yang mampu berbuat
sesuatu dengan karya – karyanya melalui film.”TOPLES” menjadi
icon Malang Film Festival di tahun 2016 ini. Sebuah makna sederhana yang dapat
kita definisikan dari sebuah toples, yaitu wadah yang memiliki fungsi sebagai
media yang dapat menampung dan menyuguhkan kenikmatan. Dalam hal ini dapat
disimbolkan bahwa Malang Film Festival adalah sebuah wadah yang berperan
penting sebagai media yang dapat menyuguhkan dan memanjakan para Filmmaker
serta penikmat film untuk mengekspresikan karya-karya hebat mereka dalam sebuah
ajang festival yang bergengsi ini. (dikutip dari: malangfilmfestival.com)
Tiba pada hari yang ditunggu-tunggu 6-9 April
2016. Berdiri di depan pintu masuk dengan membawa laptop berisikan aplikasi
registrasi. Dengan lima anggota frontdesk berjajar rapi di dalam Gate B Dome
UMM. Merasa keren aja bisa berdiri di depan menggunakan id card panitia dan
menjadi panitia pertama yang ditemui oleh pengunjung. “Silahkan mbak mas kita
sudah open registration”. Senang juga
bisa kenalan dan jadi tau betapa kerennya acara ini karena memang benar-benar
dikunjungi dari berbagai daerah. Seperti yang sempat mengajak ngobrol dari
Bandung, Jakarta, Palembang dll. Antusias mereka patut diacungi jempol. Pokonya
banyak pengalaman banget. Tapi sayangnya sebagai frontdesk gabisa kenalan
lama-lama dan yang paling disayangkan gak bisa liat pemutaran film di dalam.
Semoga tahun berikutnya mendapat kesempatan
kembali untuk ikut event tahunan ini. Beda divisi juga tambah asik kayaknya
biar lebih banyak. Semoga pengunjungnya juga gak nunggu open gate baru
registrasi hihi. Waaah yang paling seru Awarding Night di SEKUL (Sengkaling
Kuliner) pada tanggal 9 April 2016. Sugeng Perpisahan, sampai jumpa di Malang
Film Festival 2017.
Organisasi terbaik adalah ketika menjalankan sebuah event